Adab Shalat Jumat

Adab Shalat Jumat - Jumat menjadi hari yang mulia bagi semua umat Islam di seluruh dunia. Tata cara saat berpergian ke Mesjid merupakan hal yang sangat istimewa yang harus dilakukan mukmin yakni melakukan Salat Jumat. Karena istimewanya salat itu, maka ada adab-adab khusus yang dilakukan sebelum melakukan ini. Tetapi gak banyak yang mengetahui sehingga mereka datang dengan asal-asalan ke masjid untuk menunaikan Salat Jumat.


Niatnya mendirikan salat tentu sangatlah baik akan tetapi lebih baik lagi jika mereka mengikuti adab yang dijalankan Rasulullah SAW Sehingga akan semakin banyak mendapatkan keberkahan dengan menjalankan adab-adab ini.


1. Mandi Wajib


Adab pertama yang harus dilakukan mukmin saat akan menghadiri salat Jumat adalah mandi junub atau mandi wajib. Tetapi hukum pelaksanaannya masih menjadi perdebatan para ulama. Sebagian berpendapat bahwa hukumnya adalah sunnah muakkadah, gak wajib. Tetapi sebagian berpendapat hal itu adalah wajib. Hal ini berdasarkan 2 hadist di bawah ini.


Jika 1 orang dari kalian ingin menghadiri (shalat) Jum’at, maka hendaklah ia mandi. ” “Mandi hari Jum’at itu wajib atas setiap orang yang baligh, ” (HR Muslim, no. 844 dari Abdullah bin Mas’ud).


Sementara itu ulama yang mengatakan bahwa mandi junub hukumnya sunnah muakkad berpatokan pada kisah Utsman bin Affan dengan Umar Radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diceritakan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,


Ketika Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu berkhuthbah di hadapan orang pada hari Jum’at, seketika Utsman bin Affan masuk (masjid), karena itu Umar Radhiyallahu ‘anhu kemudian berkata, ”Apakah gerangan yang mengakibatkan orang-orang terlambat (datang) setelah panggilan (adzan)? ” Utsman Radhiyallahu ‘anhu menjawab, ”Wahai, Amirul Mukminin. Aku gak lebih sedang berwudhu saat aku mendengar panggilan (adzan), kemudian aku datang. ” Umar berkata, ”Cuma berwudhu? Tidakkah engkau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’Jika salah 1 orang dari kalian menghadiri (shalat) Jum’at, maka hendaklah ia mandi? ’. ”(HR Muslim, no. 845)


2. Memakai Wewangian


Setelah mandi, Rasulullah SAW merekomendasikan mukmin untuk memakai wewangian sebelum pergi salat Jumat. Rasulullah SAW sendiri memakai wewangian terbaiknya saat sebelum ke masjid. Nabi tahu benar gimana supaya orang disekelilingnya merasa nyaman karena mencium aroma-aroma wangi. Ternyata memakai wewangian gak hanya berdampak sosial saja. Rasul menyebut ini menjadi salah satu cara menghapus dosa. Seperti dijelaskan dalam salah satu hadist berikut ini.


Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at, memakai pakaiannya yang terbagus dan memakai wewangian jika punya, kemudian menghadiri (shalat) Jum’at tanpa melangkahi orang-orang (yang sedang duduk), kemudian shalat (sunnah mutlak) sekuat kemampuan (yang Tuhan berikan padanya), kemudian diam seksama apabila imamnya datang (untuk berkhuthbah) sampai selesai shalatnya, maka itu menjadi penghapus dosa-dosa antara hari Jum’at itu dengan Jum’at yang sebelumnya. ” (HR Muslim, no. 846, dari Abu Sa’id Al Khudri)


3. Datang Ke Masjid Sebelum Waktu Salat Jumat


Terlalu banyak orang justru menunggu khatib selesai khutbah dahulu baru mereka menghadiri masjid. Para sahabat dahulu sampai pergi pagi-pagi dari tempat tinggal demi bisa sampai ke masjid lebih awal. Dan ini pulalah yang disarankan Nabi Muhammad SAW.


Bila datang hari Jum’at, maka para malaikat (berdiri) di setiap pintu masjid mencatat yang datang pertama dan berikutnya. Kemudian bila imam duduk (di atas mimbar) mereka menutup lembaran-lembaran catatan itu, dan hadir mendengarkan peringatan (khuthbah). ” (HR Al-Bukhari, no. 30309 ; Muslim, no. 850)


4. Berjalan Kaki Ke Masjid


Adab berikutnya adalah berjalan ke masjid dengan tenang dan gak terburu-buru. Ini adalah salah satu hikmah yang dianjurkan datang di awal waktu. Sampai gak perlu terburu-buru datang ke masjid. Salah satu akibat jika terburu-buru bisa saja kelelahan tiba di masjid sehingga gak khusuk melakukan salat.


Berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika kalian mendengar iqamat, maka berjalanlah ke shalat dengan tenang dan pelan-pelan (gak terburu-buru). ” (HR Abu Dawud, no. 343. Lihat Shahih Al Jami’, no. 6066.)


5. Shalat Tahiyyatul Masjid


Berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Jika 1 orang dari kalian masuk masjid, maka shalatlah 2 raka’at sebelum ia duduk. ” (HR Al-Bukhari, no.433 ; Muslim, no. 714)


Jika 1 orang dari kalian datang (untuk) pada hari Jum’at sementara imam sedang berkhuthbah, maka shalatlh 2 raka’at, dan ringankanlah shalatnya itu. ”(HR Al-Bukhari, no. 1113 ; Muslim, no. 875, dan ini lafadznya)


6. Mendengarkan Khutbah


Adab yang wajib dilakukan lebih lanjut merupakan mencari posisi yang dekat dengan imam (khatib) untuk mendengarkan khutbah. Tentunya hal ini memiliki hikmah tersendiri sesuai dengan hadist nabi berikut ini.


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Hadirilah khutbah dan mendekatlah pada imam (khatib), karena seseorang yang terus menjauh (dari imam), sehingga ia akan diakhirkan (masuk) ke dalam surga meskipun ia (akan) memasukinya. ” (HR Abu Dawud, no. 1108; Ahmad, V/11. Lihat Shahih Al Jami’, no.200)


Dan saat imam sedang berkhutbah, sebaiknya seseorang mendengar dengan seksama, gak berkata dengan yang lain atau disibukkan dengan selain mendengar khutbah. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika kamu berkata kepada temanmu “diam” saat imam berkhutbah, maka kamu sudah berbuat sia-sia (yakni rusak pahala Jum’atnya). ” (HR Al-Bukhari, no. 892 ; Muslim, no. 851). Hal ini mungkin sering luput dilakukan mukmin sehingga mengabaikan adab-adab yang berharga pahala besar ini.

Komentar