Inilah Kalimat Pendatang Keselamatan

Inilah Kalimat Pendatang Keselamatan - Namun, lebih berasal dari itu ternyata tersedia bermacam cara yang kudu dilaksanakan oleh seorang muslim misalnya mengidamkan mendapatkan keselamatan. Salah satunya adalah bersama dengan mengucapkan sebuah kata-kata thayyiban yang miliki keistimewaan. Semua orang pasti mengidamkan mendapatkan keselamatan selama mereka hidup di dunia dan akhirat kelak. Banyak orang yang sangat percaya bahwa ia akan selamat berasal dari siksa neraka cuma bersama dengan tingkah laku amalan kebaikan saja.


Kalimat ini tidak cuma menjadi kata-kata penyelamat bagi manusia. Namun terhitung menjadi pembeda pada kaum muslim dan lainnya. Lantas kata-kata penyelamat apakah yang dimaksud? Berikut Info selengkapnya.


Ternyata kata-kata yang berkunjung mendatangkan keselamatan bagi umat manusia adalah kata-kata “La La ila hailallaah wa Anna Muhammad darasulullah (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad Utusan Allah)”. Mengapa kata-kata ini dapat istimewa?


Jawabnnya adalah dikarenakan bersama dengan mengucapkan kata-kata ini membuktikan seseorang miliki keimanan didalam hatinya. Sebab ia yakin bahwa cuma Allah-lah salah satu yang kudu disembah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.


Hal ini sesuai bersama dengan firman Allah yang terdapat didalam Qur’an Surah al-Anfal ayat 12. Allah Ta’ala berfirman:


“Sesungguhnya orang- orang yang beriman itu misalnya disebut nama Allah gemetarlah hatinya, dan misalnya dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya, bertambahlah iman mereka dan kepada tuhanlah mereka bertawakal.”(Q.S. Al-Anfal:12)


Pada dasarnya, kata-kata La ila hailallaah wa Anna Muhammad darasulullah terhitung ke didalam kategori kata-kata Thayyiban (kalimat yang Baik). Meskipun tersedia banyak kata-kata Thayyiban lainnya akan tetapi, kata-kata selanjutnya menjadi syarat sah-nya seseorang yang hendak memeluk agama Islam. Oleh dikarenakan itulah kata-kata ini dikatakan sebagai penyelamat bagi mereka yang mengikrarkannya.


Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang terima dariku satu kata-kata yang dulu aku sampaikan kepada pamanku (Abu Thalib, saat menjelang wafatnya ), namun ia menolaknya maka kata-kata itu (Akan menjadi sebab) keselamatan baginya.” (HR. Ahmad)


Selain di hadist di atas, di didalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim terhitung tercantum akan kelebihan kata-kata thayyibah tersebut.


“Dari ibnu Syimasah al Mahri, ia menceritakan: kita menjenguk Amr bin Ash r.a ketika ia didalam sakratul maut, dan ia menangis lama sekali sambil memalingkan wajahnya kearah dinding. Lalu puteranya menghiburnya bersama dengan berkata, ‘Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam telah memberimu kabar gembira? Kemudian ia menghadap kita dan berkata, ‘sesungguhnya perkara yang paling utam yang kita siapkan (untuk diri kita sendiri) adalah bersaksi bahwasanya Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadar Rasulullah (tiada yang berhak disembah selain Allah dan sesunggunya muhammada adalah utusan Allah). Sesungguhnya Aku telah melalui tiga zaman (Semasa hidup beliau). Dan memang aku memahami bahwa tidak tersedia orang yang paling benci pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam dan tidak tersedia yang lebih aku mengidamkan selain berjumpa beliau supaya aku dapat membunuhnya. Sandainya aku mati didalam situasi demikian niscaya aku terhitung didalam golongan ahli neraka. Kitika Allah memasukkan Isalam kedalam hatiku , aku segera berkunjung ke Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam dan berkata, ‘Ulurkan tangan kananmu supaya aku dapat berbai’at kepadamu. Maka beliau mengulurkan tagan kanannya. Amr bin Ash melanjutkan, tapi ketika itu aku menarik balik tangan ku.’ Beliau kembali bertanya, ‘Ada apa denganmu , wahai Amr?’ Aku berkata, ‘Aku mengidamkan mengajukan persyaratan. ’Beliau bertanya, persyaratan apa yang anda inginkan?’ Aku menjawab, ‘(Syaratnya yaitu) supaya dosa-dosa ku diampuni.’ Beliau bersabda, ‘Tidakkah engkau memahami bahwa Islam menghapus dosa dosa yang berlangsung sebelumnya, dan hijrah terhitung menghapus dosa dosa yang berlangsung sebelumnya. Maka setelah itu tidak tersedia yang aku cintai selain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam. Oleh dikarenakan itu aku tidak dapat mengangkat muka untuk menatapnya dikarenakan kecintaanku kepada beliau, dan kecuali aku diminta untuk melukiskan wujud rupanya, aku tidak dapat melakukannya dikarenakan aku tidak dulu menatapnya. Sekiranya aku mati didalam situasi demikian, aku menghendaki akan terhitung didalam golongan ahli surga. Kemudian kita kembali melakukaan urusan masing masing, tengah aku tidak memahami bagaimana keadaanku saat itu. Oleh dikarenakan itu misalnya aku mati, janganlah jenazahku diiringi oleh wanita-wanita peratap dan pembawa api. Apabila kalian selesai menguburkan jenazahku, maka taburkanlah tanah diatas kuburanku, kemudian berdirilah lebih dari satu saat desekeliling kuburanku selama jaman disembelihnya seekor unta dan dibagikan daginggnya, supaya aku terasa terhibur oleh kalian, saat itu aku mengayalkan jawaban apa yang kudu aku berikan kepada utusan-utusan Rabbku (malikat-malaikat yang menanyakan didalam kubur) .”


Kalimat ini begitu istimewa khususnya kembali bagi kita yang mengikrarkan dan meyakininya. Tidak cuma akan selamat di dunia, tapi kita terhitung terjadin keselamatan sata di akhirat kelak. Kalimat “Laa ilaaha illallah wa anna Muhammad darasulullah” mempunyai makna yang terlampau luas.


Bahkan dapat dikatakan bahwa terciptanya semesta dan segala isinya ini dikarenakan adanya kata-kata ini. Kalimat ini tidak cuma mendatangkan keselamatan bagi kaum beriman saja, akan tapi terhitung orang berdosa yang mengucapkan dan meyakininya serta bertaubat atas segala perbuatannya maka keselamatan yang serupa terhitung akan ia peroleh.


Hal ini ejalan bersama dengan apa yang dimaktubkan oleh utusan Allah Subhanahu Wata’ala. Rasulullah SAW bersabda:


“Dari Abu Dzar bersabda Rasul Tidaklah seorang hamba Allah yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah waanna Muhammadar Rasulullah kemudian ia mati bersama dengan kata-kata itu melainkan ia pasti masuk surga.” Saya bertanya, “Walaupun ia berzinah dan mencuri?” Beliu menjawab, kendati ia berzinah dan mencuri.” Saya menanyakan lagi, “Walaupun ia berzinah dan mencuri?” Beliau menegaskan, “Walaupun ia berzinah dan mencuri, kendati Abu Dzar tidak menghendaki (Tetap perihal itu akan terjadi).” (H.R. Bukhari)


Adapun maksud, “Meskipun Abu Dzar tidak menghendaki” yaitu Abu Dzar terasa heran, bagaimana dapat orang yang berbuat dosa besar (dalam perihal ini berzinah dan mencuri) mendapatkan jaminan surga? Bahkan menurut tuntuan keadilan harusnya dia mendapat siksa atas dosa-dosanya. Demi mentiadakan keheranan Abu Dzar maka Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam meyakinkan “Walaupun Abu Dzar tidak setuju, orang semacam itu senantiasa akan dijamin masuk surga.”


Demikianlah Info perihal kata-kata pendatang keselamatan. Ternyata kata-kata selanjutnya berbunyi Laa ilaaha illalaah wa anna Muhammadar Rasulullah. Sebagai kaum muslimin kita kudu sangat percaya bahwa cuma Allah yang kudu disembah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya. Ketika mempercayai perihal ini maka barulah berkunjung keselamatan bagi kita.

Komentar