Inilah Penyebab Utama Maraknya Kesesatan di Dunia

Inilah Penyebab Utama Maraknya Kesesatan di Dunia - Kesesatan jadi tidak benar satu momok yang kudu diwaspadai oleh kaum muslimin. Sebab kesesatan ini mampu menjerumuskan manusia di dalam lembah kemaksiatan yang tidak dapat memicu mereka bahagia di dunia apalagi di akhirat.


Banyak kesesatan di dunia sebab godaan iblis. Makhluk Allah yang satu ini sudah bersumpah dapat halangi umat Islam untuk berbuat kebaikan berasal dari berbagai sisi. Mereka dapat selamanya membisikan asumsi jahat kepada kita sehingga mengikuti perintahnya.


Akan tetapi, kesesatan itu tidak sekedar berasal berasal dari bujuk rayu iblis dan pasukkannya saja. Ternyata di dalam diri manusia itu terhitung mampu jadi penyebab utama maraknya kesesatan tersebut. Apa sajakah penyebab yang dimaksud? Berikut informasi selengkapnya.



Akibat Kebodohan


Penyebab utama kesesatan yang preyama ialah kebodohan. Kebodohan yang dimaksud di sini tidak sekedar perkara pengetahuan duniawi. Akan tapi terhitung kebodohan terhadap syariat Islam yang mulia dan sempurna. Hal ini merupapakan tidak benar satu penyakit yang kudu diwaspadai sebab mampu membahayakan apalagi membinasakan.


Orang yang memiliki kebodohan dapat syariat Islam haruslah melawannya. Bahkan dinyatakan sahih oleh al-Albani) Asy-Syaikh Muhammad al-Imam hafizhahullah berbicara (Bidayatul Inhiraf hlm. 133), “Kebodohan adalah musuh seluruh risalah yang dibawa oleh para rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh sebab itu, Allah Subhanahu wata’ala memisalkan orang yang bodoh sebagai makhluk yang paling buruk yang berjalan di muka bumi ini. Firman-Nya,


Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk terhadap segi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengetahui apa pun.” (al-Anfal: 22)


“Atau apakah anda mengira bahwa biasanya mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, sekedar layaknya binatang ternak, apalagi mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (al-Furqan: 44)


Tidak cuma dikatakan sebagai makhluk yang paling buruk di muka bumi, apalagi merebaknya kebodohan jadi tidak benar satu gejala kiamat. “Sesungguhnya terhitung gejala kiamat adalah dicabutnya pengetahuan dan merebaknya kebodohan.” (Muttafaqunalaih berasal dari Anas bin Malik)


Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang lain : “Sesungguhnya Allah 'azzawajalla tidak dapat mencabut pengetahuan berasal dari manusia bersama dengan sekaligus. Akan tetapi, Dia dapat mencabut pengetahuan bersama dengan mewafatkan para ulama (ahli ilmu).Ketika Dia tidak menyisakan seorang alim pun, umat manusia dapat menjadikan orang-orang jahil sebagai pemimpin mereka, sesudah itu para pemimpin itu ditanya. Mereka pun berfatwa tanpa pengetahuan sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. al-Bukhari berasal dari Abdullah binAmr radhiyallahu ‘anhuma)



Jauhnya Dari Pelajaran Agama dan Ulama


Penyebab kemaksiatan yang ke-2 ialah jauhnya umat berasal dari ulama syariat. Tidak mampu dipungkiri bahwasanya banyak umat yang kini lebih menggandrungi orang-orang populer dibandingkan orang yang memiliki pengetahuan agama. Padahal sejatinya kita kudu menjadikan para ulama syariat sebagai pemimpin yang kudu ditaati di dalam urusan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman:


“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (an-Nisa: 59)


Para pemimpin inilah yang jadi tempat mengadu umat selama mereka hidup di dunia. Tugas kita sesudah itu ialah mendengarkan nasihat dan solusi yang diberikan olehnya. Hal berikut sebab merekalah orang yang paling mengetahui syariat dan hal-hal yang berguna bagi umat baik itu urusan dunia ataupun akhirat. Allah Ta’ala berfirman:


“Dan seandainya singgah kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan, mereka selanjutnya menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang idamkan mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya berasal dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah sebab karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah anda mengikut setan, kalau sebahagian kecil saja (di antaramu).” (an-Nisa: 83)


Jauhnya para umat berasal dari ulama syariat ini mampu memicu mereka terjerumus di di dalam perbuatan yang sesat dan terhadap selanjutnya terjerumus ke di dalam panasnya api neraka. Sebab mereka tidak berkenan berkonsultasi apalagi meminta pendapat berasal dari para ahli agama padahal mereka mengetahui betapa pentingnya kedudukan ulama syariat.


Pada dasarnya, tidak tersedia musibah yang lebih dahsyat yang dapat menimpa umat selain jauhnya mereka berasal dari pengetahuan dan ulama. Maka tidak heran seandainya Rasulullah SAW bersabda bahwa seandainya mereka jauh berasal dari 2 perihal ini maka rusaklah urusan dunia dan agamanya. Rasulullah SAW bersabda:


“Apabila sebuah urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya.” (HR. al-Bukhari)


Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Kalau bukan sebab terdapatnya ulama, sungguh umat manusia dapat layaknya binatang ternak.” (Mukhtashar Nashihati Ahlil Hadits)


Ada sebagian perihal yang memicu jauhnya umat berasal dari para ahli syariat. Di antaranya lebih sedikitnya kuantitas ulama dibanding bersama dengan keperluan umat. Kedua yaitu dijatuhkannya kewibawaan para ulama di hadapan umat Islam bersama dengan berbagai cara.


Demikianlah informasi tentang dua penyebab utama marak terjadinya kesesatan di atas muka bumi ini. Ternyata penyebabnya ialah kebodohan yang dialami umat serta semakin jauhnya umat berikut berasal dari ulama syariat. Semoga kita bukan terhitung di dalam golongan orang-orang yang sesat.

Komentar