Alam Semesta Mengembang Semakin Cepat!

Alam semesta terbukti terus mengembang semakin cepat dengan akselerasi konstan Alam Semesta Mengembang Semakin Cepat!
Grafis pengembangan alam semesta. Kredit: Coldcreation
- Alam semesta terbukti terus mengembang semakin cepat dengan akselerasi konstan. Sejak usang diketahui bahwa alam semesta terus mengembang.

Para pakar astronomi dan astrofisika juga memerkirakan, pengembangan alam semesta terus mengalami akselerasi, digerakkan oleh apa yang disebut energi gelap dan bahan gelap.

Namun, sampai kini belum diketahui secara rinci apa energi gelap ini. Berdasarkan perhitungan, diperkirakan energi dan bahan gelap ini volumenya sekitar 75 persen dari massa alam semesta.

“Para ilmuwan semenjak seabad kemudian meyakini, alam semesta terus mengembang. Hal itu merupakan konsekuensi dari dentuman besar yang terjadi 14 milyar tahun lalu. Tapi sejauh ini belum diyakini sepenuhnya bahwa pengembangannya juga terus dipercepat,” kata Lars Brink dari Komite Nobel di Stockholm.

Akselerasi Konstan

Kini pakar astrofisika Perlmutt dari Lawrence Berkeley National Laboratory di California AS, bersama Schmidt dari Australian National University di Weston Creek, Australia dan Riess dari John Hopkins University di Baltimore, AS sanggup membuktikan, bahwa akselerasi pengembangan alam semesta juga berlaku terus menerus.

Ketiga ilmuwan menyimpulkan hal itu, sehabis mengamati supernova atau ledakan bintang yang terjadi jauh di 'ujung' alam semesta dalam riset masing-masing yang dilakukan secara terpisah.

Hasil riset terhadap lebih dari 50 supernova amat jauh menunjukkan, emisi cahaya yang dipancarkannya lebih lemah dari yang diperhitungkan.

Hal itu pertanda bahwa pengembangan alam semesta berlangsung dalam percepatan atau akselerasi yang juga terjadi terus menerus atau konstan.

Temuan para ilmuwan yang dianugerahi Nobel Fisika itu, membawa implikasi, bahwa alam semesta semakin usang akan semakin dingin.

“Ini merupakan efek dari pemuaian bahan yang juga semakin dipercepat,“ kata Lars Bergstrom, sekretaris komite Nobel untuk bidang fisika.

Alam Semesta Cerai Berai

Dalam waktu beberapa milyar tahun ke depan, alam semesta akan menjadi amat besar, tetapi amat hambar dan sunyi.

Kebalikan dari “dentuman besar“ atau “big bang“, pada tamat hidupnya, alam semesta mengalami apa yang disebut “robekan besar“ atau “big rip“, untuk menggambarkan tercerai berainya alam semesta yang kita kenal ini.

Galaksi-galaksi akan terbang amat cepat, sehingga cahayanya tidak bisa bergerak melintasi alam semesta menyerupai yang sanggup diamati sekarang. Dampaknya, langit akan terlihat gelap.

Komite Nobel menyebutkan, temuan Perlmutt, Schmidt dan Riess itu juga menegaskan bahwa perkiraan Albert Einstein mengenai konstanta alam semesta yang ia tambahkan pada teori relativitas umumnya, terbukti benar.

Dilansir dari: dw.de

Komentar