Materai Asli atau Palsu

Materai Asli atau Palsu - Pemalsuan materai kian marak saat ini mulai dari sandang, eketronik, sampai pangan pun bisa dipalsukan oleh produsen tidak bertanggung jawab. Beberapa hari yang lalu terjadi dihebohkan dengan pemalsuan materai yang di perjual belikan melalui tokopedia. Harga materai yang di jual murah mengingatkan akan kasus maraknya penjual materai palsu di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kasus tersebut terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan tentang adanya informasi penjualan materai palsu yang tersebar di daerah Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berdasarkan informasi warga adanya warung yang menjual materai palsu.


Salah satu anggota kepolisian berpura-pura membeli materai yang diduga palsu . Materai palsu itu langsung dilakukan penyelidikan dan dibandingkan antara materai asli dengan palsu.


Setelah polisi bisa menentukan bahwa barang bukti itu merupakan materai palsu, maka anggota Reskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung mengamankan pemilik warung bernama Yusron Rozikin. Kepada polisi, Yusron mengaku materai palsu itu ia dapatkan dari Minawati seorang janda 2 anak yang menjadi pemasok. Minawati pun ditangkap.


Minawati sudah menjadi pemasok materai palsu selama 6 bulan. Ia membandrol harga per lembar materai itu dengan harga Rp 250 ribu. Sedangkan Minawati mendapatkan materai itu melalui Mahyudin yang memproduksi materai palsu itu dengan harga Rp 20 ribu per lembarnya. Mahyudin juga diciduk. Materai yang notabene digunakan sebagai alat pembuktian tentang perbuatan.



Cara Membedakan Materai Asli atau Palsu


Ciri Ciri Meterai yang Asli


Oleh karena itu marilah kita mengenali ciri-ciri meterai desain baru yang asli (lihat gambar di atas). Berdasarkan PMK nomor 65/PMK.03/2014, beberapa ciri meterai desain baru antara lain :




[caption id="attachment_2668" align="aligncenter" width="600"]Ciri Meterai yang Asli Ciri Meterai yang Asli[/caption]

  1. Meterai tempel desain baru dengan nominal Rp 3.000,00 memiliki warna biru, sedangkan nominal Rp 6.000,00 memiliki warna hijau.

  2. Gambar garuda lambang Negara Republik Indonesia berada di pojok kanan atas dengan warna ungu.

  3. Teks “METERAI”, “TEMPEL” disebelah kiri gambar Garuda dengan warna ungu.

  4. Mikroteks “DITJEN PAJAK”, dibawah teks “TEMPEL”.

  5. Teks “TGL” dan angka “20” dibawah mikroteks “DITJEN PAJAK”.

  6. Teks nominal “3000” dan “6000” di pojok kiri bawah berwarna ungu;

  7. Teks “TIGA RIBU RUPIAH” DIBAWAH TEKS NOMINAL “3000” dengan warna ungu, teks “ENAM RIBU

  8. RUPIAH” DIBAWAH TEKS NOMINAL “6000” dengan warna ungu.

  9. Motif Roset blok berupa bunga berada di sebelah kanan bawah. Motif tersebut dapat berubah warna bila dimiringkan. Untuk nominal Rp. 3000,00 perubahan dari hijau ke biru, dan untuk nominal Rp. 6000,00 perubahannya dari magenta ke hijau.

  10. Memiliki 17 digit nomor seri berwarna hitam.

  11. Terhadap hologram di bagian kiri meterai tempel.

  12. Memiliki perforasi bentuk bintang pada bagian tengah di sisi kiri.

  13. bentuk oval di sisi kanan dan kiri, dan bentuk bulat di semua sisi meterai.


Ciri Ciri Meterai yang Palsu


Dari beredarnya materai palsu dan penangkapan tersebut, Kepala Subdit Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto mengungkapkan beberapa perbedaan antara materai palsu dan asli yang beredar di masyarakat sebagai berikut :


1. Kertas yang digunakan.


Materai asli terbuat dari kertas UV dull yang nggak berpendar di bawah sinar ultravieolet (UV). Hologram akan terlihat jelas dan rapi, yaitu berupa lambang Garuda Pancasila, dan logo kementrian Keuangan juga teks pajak berukuran kecil. Sedangkan materai palsu, jika diletakkan di bawah sinar UV akan memendar. Saat diraba, gambar utama pada materai juga nggak terasa kasar.


2. Cetakan

Metarai asli punya cetakan dasar berwarna hijau kekuning-kuningan yang memendar hijau. Dalam materai asli juga ada tulisan kecil "DITJEN PAJAK" yang tercetak rapi dan jelas. Sedangkan materi palsu mempunyai cerakan utama berwarna ungu ditiru dengan teknik offset dan efek raaban yang ditiru dengan cara di emboss (hiasan timbul). Motif teks Direktorat Jendral Pajak juga nggak jelas.

3. Pelubangan dan Nomor Seri

Perforasi atau pelubangan pada materai asli terlihat sangat rapi. Lubangnya juga terdapat tiga bentuk, yaitu bulat, oval, dan bintang. Selain itu, meterai palsu juga nggak punya nomor seri 17 digit berwarna hitam seperti yang tertera pada meterai asli.


Setelah mengetahui ciri-ciri meterai tempel desain baru tersebut, apabila anda akan membeli meterai tempel, harap diperhatikan ciri-cirinya. Jangan tergiur dengan tawaran harga murah yang menjual dibawah nilai nominalnya karena terindikasi meterai tempel yang dijual adalah meterai palsu. Meterai yang asli dijual sesuai dengan nilai nominalnya dan disebarluaskan oleh pemerintah melalui PT. Pos Indonesia.

Komentar