Doa Nabi Sulaiman Untuk Kekayaan

Nabi Sulaiman merupakan seorang raja Israel, dan anak Raja Daud. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Sejak kecil ia telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman pikirannya.[butuh rujukan] Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 970 SM. butuh rujukan Ia wafat di Rahbaam, Baitul Maqdis-Israel.


Kebijaksanaan Sulaiman bisa dilihat melalui berbagai kejadian yang dilaluinya. Misalnya, ia coba mengetengahkan gagasan kepada bapaknya, Nabi Daud a. s bagi menyelesaikan perselisihan antara 2 pihak, yakni antara pemilik kebun dan pemilik kambing.


Meskipun pada saat itu usianya masih muda, pendapatnya bernas. Mulanya Nabi Daud memutuskan pemilik kambing supaya menyerahkan ternaknya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi disebabkan ternaknya memasuki dan merusakkan kebun itu. Sulaiman yang mendengar keputusan bapaknya menyelanya: “Wahai bapakku, menurut pandanganku, keputusan itu sepatutnya berbunyi; pada pemilik tanaman yang sudah musnah tanaman diserahkanlah kambingnya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya. “Manakala tanamannya yang binasa itu diserahkan kepada pemilik kambing untuk dijaga sehingga kembali kepada keadaan asal. Kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga secara demikian masing-masing pihak gak ada yang memperoleh keuntungan atau menderita kerugian lebih daripada sepatutnya. ” Pendapat yang dikemukakan Sulaiman disetujui kedua pihak. Malah khalayak ramai yang menyaksikan perbicaraan itu kagum dengan kebolehan ia menyelesaikan perselisihan terbabit.


Kala itu Nabi Sulaiman menjadi penguasa yang diwarisi nabi Daud Alaihissalam. Dari orang, jin sampai hewan-hewan pun tunduk akan perintah nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman diperkenankan oleh Tuhan SWT untuk memerintahkan jin-jin dalam membangun bangunan dan memindahkan singgasana ratu Saba’. Dan mengajak ratu Saba’ untuk beriman pada Tuhan dan meninggalkan agamanya terdahulu yakni menyembah matahari. baca juga Kisah Misteri Candi Borobudur.


 Doa Nabi Sulaiman Untuk Kekayaan Tiada Banding 


Nabi Sulaiman dan nabi Daud termasuk nabi-nabi Ilahi yang Tuhan swt sebutkan dengan baik di dalam al-Qur’an. Karena nabi Sulaiman as memiliki ketertarikan luar biasa kepada kuda, tentara beliau mengatur pertandingan balapan kuda untuk mempersiapkan diri berperang menghadapi musuh dan nabi Sulaiman as menyaksikan pertunjukan itu. Pertandingan berjalan lama sementara waktu utama shalat sudah berlalu. Tuhan swt yang akan menguji nabi Sulaiman as memaparkan 1 buah jenazah di hadapan beliau as. Nabi Sulaiman as menghadapkan muka ke hadirat Ilahi dan mengangkat tangan berdoa dan berkata:



رَبِّ اغْفِرْ لى‏ وَهَبْ لى‏ مُلْكاً لا يَنْبَغى‏ لأَحَدٍ مِنْ بَعْدى‏ إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ


“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang gak dimiliki oleh 1 orang juga pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi. ”


Tuhan swt pun mewujudkan keinginan beliau dan menganugerahkan 1 buah kerajaan tiada banding pada beliau as. Setelah ribuan tahun berlalu kisah kerajaan nabi Sulaiman masih tetap dibicarakan dan kebesaran dan keagungannya selalu diingat.


Doa Nabi Sulaiman as Untuk Taufik Mensyukuri Nikmat-nikmat Ilahi


Pada doa sebelumnya sudah kami katakan bahwa Tuhan swt memberikan 1 buah kerajaan tiada banding kepada nabi Sulaiman as. Meskipun mayoritas orang saat mencapai kekuasaan dan kekayaan melalaikan Tuhan swt Si Pemberi nikmat, akan tapi setiapkali nabi Sulaiman as melihat kenikmatan-kenikmatan material dan spiritual yang dianugerahkan oleh Tuhan swt pada beliau as dan sebelumnya kepada ayahanda beliau, nabi Daud as, beliau berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). ”


Sesuatu hari nabi Sulaiman as bersama bala tentara melewati sesuatu wilayah dan beliau as mendengar bahwa pemimpin para semut berkata pada semut-semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, supaya kamu gak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka gak menyadari. Nabi Sulaiman as yang memahami bahasa semua makhluk hidup saat mendengar perkataan ini tersenyum dengan tertawa dan mengangkat tangan berdoa sambil mengucapkan demikian:



رَبِّ أَوْزِعْنى‏ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الّتى‏ أَنْعَمْتَ عَلَىّ وَعَلى‏ والِدَىَّ وَأَنْ اَعْمَلَ صالِحاً تَرْضيهُ وَأَدْخِلْنى‏ بِرَحْمَتِكَ فى‏ عِبادِكَ الصَّالِحينَ


“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang sudah Engkau anugerahkan kepadaku dan pada 2 orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. ”


Nabi Daud Dan Sulaiman Ber-“Hamd” Kepada Tuhan swt


Ber-“hamd” (memuji) dan bersyukur kepada yang membantu dan membantu adalah 1 buah perbuatan yang terpuji dan harus. Dan siapakah yang seperti Tuhan swt memberikan anugerah, pemaafan dan kebaikan! Apa pun kenikmatan, kemampuan dan kesempurnaan yang kami miliki merupakan dari Ia. Tuhan swt menganugerahkan berbagai kenikmatan pada 2 nabi-Nya, Daud dan Sualaiman as dan memberikan sebagian kenikmatan pada keduanya yang gak diberikan pada yang lain. Tuhan swt memberikan ilmu tentang hukum dan pengadilan dan membuat tembaga menjadi lembut di tangan beliau as dan menganugerahkan pada nabi Sulaiman as pengetahuan tentang bahasa burung dan binatang-binatang, penguasaan jin, pengendaraan udara dan kerajaan tiada banding. Tetapi kedua pemimpin kaum muwahhid memuji dan bersyukur pada Tuhan swt dan mengucapkan:



اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذى‏ فَضَّلَنا عَلى‏ كَثيرٍ مِنْ عِبادِهِ الْمُؤْمِنينَ


“Segala puji bagi Tuhan yang melebihkan kami dari terlalu banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.

Komentar