Inilah Mie Tertua di Dunia Berusia 4.000 Tahun

Inilah Mie Tertua di Dunia Berusia 4.000 Tahun - Pada 2002, di website Lajia Provinsi Qinghai, tim arkeolog mendapatkan sebuah mangkuk tembikar yang berdiameter sekitar 20 cm dan tinggi 10 cm dengan posisi terbalik. Setelah dibuka, ditemukan mie yang berusia 4.000 tahun. Situs Lajia sekaligus merupakan lokasi bencana prasejarah pertama yang ditemukan di Tiongkok.


Harian Pagi Huashang melaporkan, mie selanjutnya merupakan mie halus, dengan panjang sekitar 50 cm, tebal 30 mm, nampak halus dan berwarna kuning, mirip dengan ramen yang terbuat berasal dari tepung terigu berasal dari lokasi barat laut Tiongkok. Karena mangkuk tembikar dengan posisi terbalik dan ditutupi oleh materi banjir bandang agar semangkuk mie yang berusia 4000 tahun ini mampu ditemukan dengan utuh.


Hal ini mampu dimengerti, saat mangkuk tembikar tergali dan mie teroksidasi dengan cepat jadi bubuk halus. Melalui analisis ilmiah, semangkuk mie ini terbuat berasal dari padi-padian.


Direktur dan peneliti Zhu Naicheng berasal dari Pusat Informasi Institut Arkeologi Akademi Ilmu Sosial Tiongkok menyebutkan bahwa beras tidak begitu lengket, tetapi bagaimana bisa saja mampu dibikin jadi mie, perihal ini merupakan kecurigaan berasal dari mereka sejak awal, keterampilan macam apakah yang mampu mengakibatkan mie dengan begitu halus, hingga kini masih tidak begitu sadar dan masih wajib diteliti lebih lanjut.


Sebuah Kisah Pedih 4.000 Tahun Silam menurut penelitian, terhadap suatu hari 4.000 tahun yang lalu, di dekat Desa Lajia, Kabupaten Minhe, Qinghai kini, puluhan orang berasal dari sebuah suku tengah makan bersama.


Namun tiba-tiba saja berlangsung gempa bumi besar yang menghancurkan semua rumah, disusul dengan tanah longsor yang mengakibatkan banjir bandang agar semua orang terkubur. Menurut foto-foto lokasi website Lajia, saat website selanjutnya ditemukan, di dalam lebih dari satu rumah masih tersimpan tulang belulang manusia yang mati mendadak akibat bencana ini.


Dari foto selagi penggalian, tergali seorang ibu yang membungkuk dengan ke dua tangan tengah memeluk anaknya, “Perasaan kasih sayang itu bahkan masih mampu terpampang di hadapan kami setelah berlalu ribuan tahun.”


Gempa itu terhitung mengabadikan semangkuk mie yang berharga. Dahulu orang Tiongkok menyebutkan bahwa Marco Polo membawa mie berasal dari Tiongkok ke Italia, tetapi orang Italia bersikeras bahwa sebelum akan Marco Polo mereka telah miliki mie. Semangkuk mie yang tergali di Desa Lajia yang tersimpan sepanjang 4.000 tahun ini telah membuktikan bahwa mie pertama berasal berasal dari Tiongkok.


Mie sendiri sebetulnya adalah nama general, bangsa Eropa menyebutnya sebagai pasta yang berasal berasal dari bhs Italia dan noodle yang berasal berasal dari bhs Inggris untuk pasta yang bentuknya memanjang. namun bahan baku mie sendiri lebih bervariasi. di Asia, pasta yang dibuat senantiasa bersifat memanjang.


Beragam bentuk mie mampu ditemukan di beragam tempat. perbedaaan mie terjadi sebab campuran bahan, asal- usul tepung sebagai bahan baku dan juga teknik pengolahannya. sebetulnya senu menggiling gandum sendiri khususnya dahulu berkembang di Timur tengah seperti di Mesir dan Persia.


Logikanya mie termasuk mula- mula berkembang disana dan diajarkan sebagai lembaran- lembaran tipis menyerupai mie. pada awalnya mie masih diproduksi secar manual, baru pada th. 700an sejarah mencatat terciptanya mesin pembuat mie berukuran kecil dengan memakai alat mekanik.


Evolusi pembuatan mie kemudian terjadi secara besar- besaran setelah T. Masaiki pada th. 1854 sukses mengakibatkan mesin pembuat mie mekanik yang mampu mengolah mie secara masal. sejak kala itu mie mengalami banyak pertumbuhan seperti di Cina menjadi diproduksi mie instant yang dikenal dengan nama chicken ramen dan di Jepang nampak Saparo ramen pada th. 1962.

Komentar